Friday, October 4, 2013

MENGUKUR KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA



Menguji komponen elektronika merupakan langkah yang harus ditempuh ketika anda beniat akan merakit rangkaian elektronika. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen2 yang dirakit harus dalam keadaan baik semua.Setelah yakin komponen2nya baik semua baru anda mulai merakit.Saya biasanya menggunakan alat multimeter. Penjelasannya silahkan dibaca secara seksama dibawah ini.

1. Mengukur Tegangan AC, DC, dan jalur PCB

Mengukur Tegangan AC
  1.  Pastikan yang diukur adalah tegangan AC.
  2. Putar batas ukur ke arah ACV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VAC maka batas ukurnya adalah 250 VAC.
  3. Hubungkan probe ke masing-masing kutub sumber tegangan (bolak balik sama).
  4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Mengukur Tegangan DC
  1. Pastikan yang diukur adalah tegangan DC.
  2. Putar batas ukur ke arah DCV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VDC maka batas ukurnya adalah 250 VDC.
  3. Hubungkan probe ke masing-masing kutub sumber tegangan yaitu probe merah ke kutub positif dan probe hitam ke kutub negatif.
  4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Mengetes Putus Tidaknya Sebuah Penghantar / Jalur Pcb
  1. Putar batas ukur pada Ohm meter X1 / X10.
  2. Hubungkan probe ke masing-masing ujung jalur / penghantar yang akan dites.
  3. Kalau jarum bergerak menunjuk nol, berarti kabel / jalur OK, dan sebaliknya.

2. Mengukur Transformator

Trafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi. Trafo bisa bekerja hanya dengan tegangan AC.
Jenis trafo adaptor ada 2 :
1. TRAFO STEP DOWN (untuk menurunkan tegangan).
2. TRAFO STEP UP (untuk menaikkan tegangan).
Trafo yang kita pelajari nantinya adalah jenis yang stepdown.
FLYBACK JUGA TERMASUK JENIS TRAFO HANYA SAJA BENTUKNYA MEMANG AGAK LAIN :
Mengukur Trafo Dengan Multitester
• Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K.
• Misal kaki primer A, B, C
• Misal kaki sekunder D, E, F.

3. Mengukur IC

IC adalah gabungan dari beberapa komponen yang disatukan. Untuk menetukan baik tidaknya IC tidak bisa diukur dengan multitester tapi langsung dicoba ke rangkaian. IC memiliki seri-seri tertentu. IC ada yang memiliki 3 pin, 8 pin, 16 pin, dan sebagainya. Pin no 1 biasanya ditandai dengan lingkaran kecil dekat pin tersebut. Contoh IC : LM 7812, UC 3842, TDA 1175, TDA 9302, dll.
Contoh IC Vertikal TDA 9302

4. Mengukur Mosfet

FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan.
FET memiliki tiga kaki juga yaitu :
• GATE (G) adalah kaki input.
• DRAIN (D) adalah kaki output.
• SOURCE (S) adalah kaki sumber.
Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.
Kakinya biasanya sudah pasti yaitu bila kita hadapkan FET ke arah kita maka urutan kakinya dari kiri ke kanan adalah GATE, DRAIN, SOURCE.
• Contoh FET penaik tegangan : K 793, K 1117, K 1214, IRF 630, IRF 730, IRF 620, dll.
• Contoh FET penurun tegangan : IRF 9610, IRF 9630, dll (biasanya 4 angka u/ IRF).
• FET PENAIK TEGANGAN
Cara mengukur :
Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K.
• FET PENURUN TEGANGAN
Cara mengukur :
Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K.

5. Mengukur Transistor

Transistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat dari 2 dioda germanium yang disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu 0,6 volt.
Transistor memiliki 3 kaki yaitu :
• EMITOR (E).
• BASIS (B).
• COLECTOR (C).
Jenis transistor ada 2 yaitu :
1. Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan).
2. Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan).
Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804, BU2520DF, BU2507DX, dll
Simbol di rangkaian : “Q”, simbol gambarnya dibawah ini :
Menentukan Kaki Transistor
Menentukan Kaki Basis :
Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100.
Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C.
Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS.
Menentukan Kaki Colector NPN :
Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K.
Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit berarti kaki B itulah kaki COLECTOR.
Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor.
Mengukur Transistor Dengan Multitester :
Batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100.
• TRANSISTOR PNP
• TRANSISTOR NPN
• TRANSISTOR NPN DENGAN DUMPER

6. Mengukur Dioda

Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC.
Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, dll.
Simbol Dioda adalah D, simbol gambarnya :
Sifat dioda :
• Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,
• Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak akan menghantarkan arus.
Fungsi Dioda :
• Sebagai penyearah.
• Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas.
Mengukur Dioda Dengan Multitester :
Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100.
1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak
berarti dioda dalam kondisi BAIK.
2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol
berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.
DIODA ZENER
Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC berubah-ubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini.
Adapun sifatnya adalah sebagai berikut :
• Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt.
• Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA.
• Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener.
Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll
Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa.
Aplikasi dalam rangkaian :

7. Mengukur Kapasitor

Nama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor adalah Farad.
1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F).
1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF).
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF).
Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif.
Adapun jenis – jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :
a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -).
b. Kondensator Keramik.
c. Kondensator Mylar.
d. Kondensator Mika.
e. Kondensator Kertas.
Penggunaan kapasitor dalam rangkaian :
• Sebagai perata arus.
• Sebagai penyimpan arus listrik.
Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah “C” dan simbol gambarnya adalah :
Cara Membaca Elco :
Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v berarti ELCO tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif.
Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar.
Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya :
• Angka I : melambangkan angka.
• Angka II : melambangkan angka.
• Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad.
Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.
Mengukur Elco Dengan Multitester :
Sebenarnya cara yg saya sampaikan ini kurang pas untuk cek elco, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :
  1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
  2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja).
  3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik.
• Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor.
• Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus.
• Jarum menunjuk angka nol : elco short.
Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester :
Sebenarnya cara ini juga kurang pas untuk cek kapasitor, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :
  1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K.
  2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja).
  3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik.
• Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor.
• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus.
• Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short.

8. Mengukur Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (Ω). Ukuran lainnya adalah Watt.
1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000 Kilo Ohm (KΩ).
1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm (Ω).
Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut. Resistor terbagi menjadi :
a. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap.
b. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah.
Variable resistor ada 5 jenis yaitu :
  1. Potensiometer.
  2. Trimmer Potensio (Trimpot).
  3. NTC (Negative Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin kecil.
  4. PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar.
  5. LDR (Light Dependence Resistor) : bila terkena cahaya maka hambatan akan mengecil.
Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika :
• Sebagai beban rangkaian • Untuk membagi tegangan atau arus.
Simbol Resistor dalam rangkaian :
Berikut daftar kode warna resistor :
Misal :
Resistor dengan gelang warna :
I. Coklat : 1
II. Hitam : 0
III. Merah : 00
IV. Perak : 10%
Jadi nilai resistor tersebut adalah 1000 Ohm atau 1 K Ohm dengan toleransi 10% artinya nilai aslinya bisa berkisar antara 900 Ohm – 1100 Ohm. Angka 900 didapat dari 1000 – (1000 x 10%) dan 1100 Ohm dari 1000 + (1000 x 10%).
GABUNGAN RESISTOR
Resistor Hubung Seri :
Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt = R1 + R2 + R …
Misal : 1K Ohm + 1K Ohm = 2K Ohm.
Resistor Hubung Paralel
Resistor yang dihubungkan paralel hasilnya adalah 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R …..
Misal : 1K Ohm diparalel dengan 1K Ohm hasilnya adalah 0,5 K Ohm.
Mengukur Resistor Dengan Multi Tester :
  1. Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm adj.
  2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur).
  3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja)
  4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran :
  1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik.
  2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak.
  3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus.
  4. Jarum menunjuk angka nol : resistor short.

No comments:

Post a Comment