Friday, October 4, 2013

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA



Komponen elektronika terdiri dari 2 jenis, yaitu komponen pasif & aktif. Komponen pasif adalah komponen yg dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus sendiri, sedangkan komponen aktif butuh sumber tegangan untuk bekerja.
Baiklah, kita mulai dengan komponen pasifnya dahulu, antara lain :
1. Resistor
Sesuai dengan namanya yg berarti resistansi / hambatan, komponen ini berfungsi untuk menghambat arus listrik. Resistor terbagi lagi menjadi 2, yaitu resistor tetap dan tidak tetap. Perbedaannya sederhana, resistor tetap memiliki nilai hambatan tetap sedangkan resistor tidak tetap memiliki nilai hambatan yg bisa diubah-ubah. Untuk mengetahui nilai hambatan pada resistor tidak tetap lebih mudah karena sudah tertera dibadan resistor, sedangkan untuk resistor tetap harus dengan pembacaan gelang warna pada badannya. Berikut adalah tabel kode warna resistor 4 gelang :

Untuk gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor itu, gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol), dan gelang ke-4 menyatakan toleransi. Contoh :
Warna gelang resistor  :       Merah       Coklat       Jingga       Perak
Nilai                             :           2                  1             1000          10%
Pembacaannya              :        21000 O   atau   21 KO   dengan toleransi 10%

2. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yg memiliki kemampuan kapasitansi yaitu kemampuan untuk menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Seperti halnya resistor, kapasitor juga terbagi dua yaitu kapasitor tetap dan tidak tetap. Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yg digunakan sebagai lapisan diantaranya lempengan logam yg disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester, atau film. Satuan nilai untuk kapasitor adalah farad, untuk mengetahui nilainya dapat dibaca melalui kode angka pada badannya.

3. Dioda (PN Junction)
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si). Dioda terdiri dari :
- Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.

- Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.         
                                                                                      -
- Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V

- Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display).

4. Transformator (trafo)
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC.

5. Relay
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus
listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open    : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close    : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover           : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.
Nah, itulah tadi beberapa contoh komponen elektronika yg bersifat pasif. Sekarang kita beralih ke komponen aktif, diantaranya :
1. Transistor
Transistor ada 2 jenis yaitu bipolar & unipolar. Trasistor bipolar memiliki 2 buah persambungan kutub, sedangkan transistor unipolar hanya memiliki 1 persambungan kutub saja. Bentuk umumnya terdiri dari 3 kaki yg masing2 diberi nama basis, kolektor, dan emitor. Untuk mengetahui kaki2nya dapat diketahui dengan pengukuran menggunakan multimeter, namun agar lebih mudah dapat dilihat pada data book transistor yg mencantumkan berbagai type transistor serta kaki2nya. Untuk transistor bipolar terbagi lagi menjadi type PNP & NPN, bipolar dapat diibaratkan sebagai gabungan 2 buah dioda, seperti gambar berikut :

Untuk transistor unipolar sendiri merupakan Field effect Transistor (FET) yg terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.

2. Thyristor

3. TRANDUCER
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya.
Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
  1. LDR (Light Dependent Resistance)
    Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya
    terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya
    kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap).
  2. NTC (Negative Temperature Coeffisient)
    Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
    temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
    kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya
    semakin besar.
  3. PTC (Positive Temperature Coeffisient)
    Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
    temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
    semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai
    resistansinya pun semakin kecil.
Pada gambar berikut adalah koleksi simbol-simbol komponen elektronika yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronika :
SIMBOL NAMA KOMPONEN KETERANGAN
Simbol Sambungan
Simbol Kabel Kabel/ Wire Listrik Kabel penghubung (konduktor)
Simbol Kabel Terhubung Koneksi kabel Terhubung
Simbol Kabel Tak terhubung Kabel tidak koneksi Terputus (tidak terhubung)
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
Simbol Saklar Toggle Switch SPST Terputus dalam kondisi open
Simbol Saklar Toggle Switch SPDT Memilih dua terminal koneksi
Simbol Saklar Saklar Push-Button (NO) Terhubung ketika ditekan
Simbol Saklar Saklar Push-Button (NC) Terputus ketika ditekan
Simbol Saklar DIP Switch Multiswitch(Saklar banyak)
Simbol Saklar Relay SPST Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
Simbol Saklar Relay SPDT
Simbol Saklar Jumper Koneksi dengan pemasangan jumper
Simbol Saklar Solder Bridge Koneksi dengan cara disolder
Simbol Ground
Simbol Ground Earth Ground Referensi 0 sebuah sumber listrik
Simbol Ground Chassis Ground Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
Simbol Ground Common/ Digital Ground
Simbol Resistor
Simbol Resistor Resistor Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
Simbol Resistor Resistor
Simbol Potensio Potensio Meter Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
Simbol Potensio Potensio Meter
Simbol Variable Resistor Variable Resistor Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
Simbol Variable Resistor Variable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)
Simbol Condensator Condensator Bipolar Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
Simbol Condensator Condensator Nonpolar
Simbol Condensator Condensator Bipolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Simbol Condensator Kapasitor berpolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Simbol Condensator Kapasitor Variable Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)
Simbol Lilitan Induktor, lilitan, kumparan, spul, coil Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
Simbol Lilitan Induktor dengan inti besi Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo
Simbol Lilitan Variable Induktor Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply
Simbol Power Supply Sumber tegangan DC Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
Simbol Power Supply Sumber Arus Menghasilkan sumber arus tetap
Simbol Power Supply Sumber tegangan AC Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Power Supply Generator Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Battery Battery Menghasilkan tegangan searah tetap
Simbol Battery Battery lebih dari satu Cell Menghasilkan tegagan searah tetap
Simbol Regulator Sumber tegangan yang dapat diatur Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Regulator Sumber arus yang dapat diatur Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter (Alat Ukur)
Simbol Volt Meter Volt Meter Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
Simbol Ampere Meter Ampere Meter Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere
Simbol Ohm Meter Ohm Meter Mengukur resistansi dengan satuan Ohm
Simbol Watt Meter Watt Metter Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu
Simbol Lampu Lampu Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
Simbol Lampu Lampu
Simbol Lampu Lampu
Simbol Dioda
Simbol Dioda Dioda Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
Simbol Dioda Zener Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)
Simbol Dioda Schottky Dioda Schottky Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
Simbol Dioda Varactor Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor
Simbol Dioda Tunnel Dioda Tunnel Dioda Tunnel
Simbol LED LED (Light Emitting Diode) Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
Simbol Photo Dioda Photo Dioda Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor
Simbol Transistor NPN Transitor Bipolar NPN Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
Simbol Transistor PNP Transistor Bipolar PNP Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
Simbol Transistor Darlington Transitor Darlington Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
Simbol Transistor JFET N Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N
Simbol Transistor JFET P Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P
Simbol Transistor NMOS Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N
Simbol Transistor PMOS Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain
Simbol Motor Listrik Motor Motor Listrik
Simbol Trafo Trafo, Transformer, Transformator Penurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
Simbol Bel Listrik Bel Listrik Berbunyi ketika dialiri arus listrik
Simbol Buzzer Buzzer Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
Fuse, Sikring Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
Simbol Sikring Fuse, Sikring
Simbol Bus Bus Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address
Simbol Bus Bus
Simbol Bus Bus
Simbol Opto Coupler Opto Coupler Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
Simbol Speaker Speaker Mengubah signal listrik menjadi suara
Simbol Mic Mic, Microphone Mengubah signal suara menjadi arus listrik
Simbol Op-Amp Op-Amp, Operational Amplifier Penguat signal input
Simbol Schmitt Trigger Schmitt Trigger Dapat mengurangi noise
Simbol ADC ADC, Analog to Digital Mengubah signal analog menjadi data digital
Simbol DAC DAC, Digital to Analog Mengubah data digital menjadi signal analog
Simbol Oscillator Crystal, Ocsilator Penghasil pulsa
Simbol Antenna
Simbol Antenna Antenna Pemancar dan penerima signa radio
Simbol Antenna Antenna
Simbol Antenna Dipole Antenna Gabungan dari simple Antenna
Simbol Gerbang Logika (Digital)
Simbol Gerbang NOT NOT Gate Output akan merupakan kebalikan input
Simbol Gerbang AND AND Gate Output akan 0 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang NAND NAND Gate Output akan 1 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang OR OR Gate Output akan 1 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang NOR NOR Gate Output akan0 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang EX-OR EX-OR Gate Output akan 0 jika input sama
SImbol D-Flip-Flop D-Flip-Flop Dapat berfungsi sebagai penyimpad data
Simbol Multiplexer Multiplexer 2 to 1 Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke output
Simbol Multiplexer Multiplexer 4 to 1
Simbol D-Multiplexer D-Multiplexer 1 to 4 Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output

1 comment:

  1. Mantab !! Makasih sob sudah berbagi ilmu ...............................



    bisnistiket.co.id

    ReplyDelete