Sobat
pasti udah kenal dengan istilah jawa tersebut. BIBIT, BEBET, BOBOT,
merupakan ketiga istilah yang digunakan orang tua (terutama jawa)
sebagai kriteria dalam memilih pasangan hidup.
BIBIT artinya, berasal dari keluarga
seperti apa calon pasangan kita. Apakah dari keluarga baik-baik atau
penjahat? Nah, kalo berasal dari keluarga bajingan, dipastikan orang tua
kita tidak akan menyetujui hubungi kamu dengannya walau kamu udah cinta
mati sama doi. Orang tua ingin menantunya berasal dari keluarga
baik-baik dan terhormat.
BEBET artinya, kesiapan seseorang dalam
memberi nafkah keluarga. Bebet dititkberatkan pada aspek ekonomi alias
harta. Atau, dititikberatkan pula pada kepribadiannya. Maksudnya mobil
pribadi, rumah pribadi, pokoknya serba pribadi deh, hehe
BOBOT artinya, kualitas seseorang dalam
arti yang luas. Biasanya meliputi aspek pendidikan, akhlak dan agama.
Tapi biasanya orang tua sekarang lebih melihat strata pendidikannya, apa
cuma lulusan SD doang, SMP, SMU, S1, S2, S3, atau sampe S campur, hehe
Bagaimana pandangan Islam terhadap BIBIT,
BEBET, BOBOT ini dalam memilih pasangan? Hampir mirip dengan hal itu,
sesungguhnya Islam telah memberi panduan dengan lebih jelas, gamblang
dan tidak sekedar BIBIT BEBET BOBOT yang bisa didefinisikan sesuai
dengan kepentingan. Apalagi zaman sekarang pandangan orang kian matre
dalam mendefinisikan bibit bebet bobot tersebut. Islam menjelaskan dalam
sebuah hadist berikut ini.
Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu mengkhabarkan dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
“Wanita itu dinikahi karena 4
perkara. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena
agamanya. Pilihlah wanita karena agamany, niscaya engkau akan bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Walaupun secara bahasa ditujukan untuk cowok, namun sesungguhnya hadist ini berlaku untuk cewek or cowok.
No comments:
Post a Comment